Pikal bersikap santai dengan kasus pemecatan yang dihadapinya.
![]() |
Manajemen Arema Indonesia resmi memecat pelatih Wolfgang Pikal. Pemecatan yang diumumkan secara efektif berlaku mulai Kamis (5/1) itu disikapi santai pelatih asal Austria ini. Dia mengatakan, pemutusan kontrak bagi seorang pelatih merupakan sesuatu yang lumrah dan biasa.
Hanya saja, tegas Pikal, pemecatan itu ada aturannya berdasarkan komitmen yang disepakati. "Sesuai komitmen, tentunya apa yang menjadi hak pelatih harus dipenuhi," jelas Pikal, Kamis (5/1).
Hanya saja, tegas Pikal, pemecatan itu ada aturannya berdasarkan komitmen yang disepakati. "Sesuai komitmen, tentunya apa yang menjadi hak pelatih harus dipenuhi," jelas Pikal, Kamis (5/1).
Hak yang dimaksud mantan asisten pelatih timnas Indonesia ini tidak lain terkait dengan kontrak satu musim kompetisi Indonesia Superliga (ISL) 2011/12. Sebab, uang kontrak tersebut masih belum diterima secara penuh. Makanya, dia berharap agar hak-haknya berupa uang kontrak tersebut bisa diselesaikan secara baik.
Dia pun mengaku menerima hasil evaluasi dari manajemen klub Singo Edan ini. Menurutnya, tantangan yang diberikan sudah dilaksanakan secara maksimal. Jika hasilnya masih belum memuaskan, mengingat hasil empat kali pertandingan tidak maksimal, menurutnya hal itu disebabkan karena materi yang disediakan manajemen memang membutuhkan waktu yang cukup untuk memolesnya.
Alasannya, mayoritas materi pemain Arema Indonesia ini dikatakan belum layak berkompetisi di level sekelas ISL. Namun, tandas dia, mereka sudah mulai mengalami peningkatan.
Dia pun mengaku menerima hasil evaluasi dari manajemen klub Singo Edan ini. Menurutnya, tantangan yang diberikan sudah dilaksanakan secara maksimal. Jika hasilnya masih belum memuaskan, mengingat hasil empat kali pertandingan tidak maksimal, menurutnya hal itu disebabkan karena materi yang disediakan manajemen memang membutuhkan waktu yang cukup untuk memolesnya.
Alasannya, mayoritas materi pemain Arema Indonesia ini dikatakan belum layak berkompetisi di level sekelas ISL. Namun, tandas dia, mereka sudah mulai mengalami peningkatan.
Namun, bila manajemen memberikan penilaian lain, dia pun mengaku sudah siap menerima risiko. "Saya memang ditawari menjadi direktur teknik Arema untuk mengelola Akademi Arema. Tapi saya memilih di luar sajalah. Itu akan lebih baik," katanya, (gk-41)
No comments:
Post a Comment