Peni Suparto ingin menyelamatkan Arema.
![]() |
Konflik internal yang terjadi di tubuh Arema Indonesia masih belum juga usai. Kendati saat dijamu Persija di Solo sempat terjadi rekonsiliasi antara Noh 'Along' Alam Sah dkk dan manajemen versi PT Ancora, namun sesampainya di Malang, konflik itu terbuka lagi.
Along dkk tidak mau kembali ke mess Arema di Jalan Sigura-gura Barat. Mereka pun enggan dilatih Abdurrahman Gurning. Mereka lebih suka dilatih Milomir Seslija, meski manajemen sudah memecat pelatih asal Bosnia itu.
Along dkk tidak mau kembali ke mess Arema di Jalan Sigura-gura Barat. Mereka pun enggan dilatih Abdurrahman Gurning. Mereka lebih suka dilatih Milomir Seslija, meski manajemen sudah memecat pelatih asal Bosnia itu.
Melihat konflik yang tak kunjung usai itu, Walikota Malang Peni Suparto merasa risih. Dia mengaku siap mengambil alih klub Singo Edan ini. "Secara prinsip saya siap take over Arema. Asalkan, itu dilakukan sesuai prosedur. Ya, karena terus terang saja, saya orang luar yang sama sekali tidak tahu prosesnya. Ini demi menyelamatkan Arema," papar Peni Suparto, Selasa (10/1).
Peni yang juga ketua DPC PDIP Kota Malang ini tertarik mengambil alih, karena Arema dinilai merupakan aset warga Malang. Dia mengaku tidak ingin konflik itu sampai diwarnai benturan sesama warga Kota Malang. Benturan antara manajemen dengan pemain.
Menurut dia, benturan itu bisa berdampak pada kondisi yang tidak kondusif. "Jika dibiarkan bahaya. Sebab, investor takut investasi di Malang," kilahnya.
Makanya, mantan anggota DPR RI ini siap take over Arema, agar Malang kondusif. "Berapa pun biayanya saya siap. Saya sudah menghubungi teman-teman yang punya banyak uang," jelasnya.
Peni yang juga ketua DPC PDIP Kota Malang ini tertarik mengambil alih, karena Arema dinilai merupakan aset warga Malang. Dia mengaku tidak ingin konflik itu sampai diwarnai benturan sesama warga Kota Malang. Benturan antara manajemen dengan pemain.
Menurut dia, benturan itu bisa berdampak pada kondisi yang tidak kondusif. "Jika dibiarkan bahaya. Sebab, investor takut investasi di Malang," kilahnya.
Makanya, mantan anggota DPR RI ini siap take over Arema, agar Malang kondusif. "Berapa pun biayanya saya siap. Saya sudah menghubungi teman-teman yang punya banyak uang," jelasnya.
Makanya, Peni SUparto yang bakal mengakhiri masa jabatannya 2013 nanti, mengaku sudah menemui Fanda Soesilo yang ditunjuk PT Ancora, investor Arema. "Saat itu saya tanya, serius apa tidak investor mengelola Arema. Jika tidak serius, saya bilang, siap take over," kata Peni.
Bahkan, menurut Peni yang istrinya bakal mencalonkan menjadi Wali Kota Malang ini, niat take over itu juga sudah disampaikan kepada HM Noer sebagai ketua Yayasan Arema dan PSSI. HM Noer pun dikatakan setuju.
Untuk itu, Peni beberapa kali menemui Along dkk. Yakni di Stadion Gajayana Malang saat latihan dan ketikan Arema lawan Persija di Solo. Bahkan, Peni dikabarkan juga memberikan bonus pada pemain saat di Solo.
Itu karena Peni yakin hanya lewat take over konflik Arema bisa tuntas. Prosesnya diprediksi 16 Februari mendatang selesai. "Paling lambat saat Arema tandang ke Aceh. Itu nanti yang menentukn pemain bukan lagi Milo atau Gurning, tapi orang yang ditunjuk PSSI. Orang tersebut sudah pengalaman internasional. Ini dilakukan demi menyelesaikan konflik internal Arema," pungkasnya. (gk-41)
Bahkan, menurut Peni yang istrinya bakal mencalonkan menjadi Wali Kota Malang ini, niat take over itu juga sudah disampaikan kepada HM Noer sebagai ketua Yayasan Arema dan PSSI. HM Noer pun dikatakan setuju.
Untuk itu, Peni beberapa kali menemui Along dkk. Yakni di Stadion Gajayana Malang saat latihan dan ketikan Arema lawan Persija di Solo. Bahkan, Peni dikabarkan juga memberikan bonus pada pemain saat di Solo.
Itu karena Peni yakin hanya lewat take over konflik Arema bisa tuntas. Prosesnya diprediksi 16 Februari mendatang selesai. "Paling lambat saat Arema tandang ke Aceh. Itu nanti yang menentukn pemain bukan lagi Milo atau Gurning, tapi orang yang ditunjuk PSSI. Orang tersebut sudah pengalaman internasional. Ini dilakukan demi menyelesaikan konflik internal Arema," pungkasnya. (gk-41)
No comments:
Post a Comment