Beberapa peluang yang diperoleh Marcio Souza dan Rodrigo Santoni, Arif Ariyanto dkk gagal membuahkan gol.
![]() |
Arema Indonesia gagal mewujudkan tekadnya menumbangkan Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Tim Singo Edan ini justru dibantai Laskar Wong Kito itu 1-5, Minggu (8/1).
Menurut pelatih Arema Indonesia, Joko Susilo pemain sudah berjuang maksimal. Jika gagal dan kalah telak, kata dia, itu karena pemain Sriwijaya merupakan tim tangguh.
Menurut pelatih Arema Indonesia, Joko Susilo pemain sudah berjuang maksimal. Jika gagal dan kalah telak, kata dia, itu karena pemain Sriwijaya merupakan tim tangguh.
Sementara, lanjut dia, pemain merasa terlalu terbebani untuk meraih kemenangan di kandang. ''Terutama untuk segera mencetak gol guna memenangkan pertandingan,'' jelas Joko Susilo.
Pelatih pengganti Wolfgang Pikal ini menjelaskan, perasaan terbebani itu mengakibatkan tim Singo Edan bermain tidak enjoy. Akibatnya, tegas mantan pemain Arema ini, banyak peluang yang terbuang sia-sia.
Beberapa peluang yang diperoleh Marcio Souza dan Rodrigo Santoni, Arif Ariyanto dkk justru gagal membuahkan gol. Pemain belakang tim besutan Kas Hartadi pun dinilai bermain taktis dan solid.
Kekokohan lini belakang dan kesolidan lini tengah Sriwijaya itu berpengaruh pada psikologis pemain Arema. Mereka frustasi, mudah kehilangan konsentrasi, sehingga tak bisa berkreasi.
Kondisi itu dimanfaatkan benar tim Sriwijaya. Banyak serangan yang dilakukan Laskar Wong Kito menjadi gol lewat Hilthon Morera dan Kayamba Gumbs. ''Ya, itu karena pemain panik. Tapi mereka sudah bermain maksimal dan bermain sesuai instruksi. Jika kalah ya itu tanggung jawab saya sebagai pelatih,'' jelasnya.
Pelatih pengganti Wolfgang Pikal ini menjelaskan, perasaan terbebani itu mengakibatkan tim Singo Edan bermain tidak enjoy. Akibatnya, tegas mantan pemain Arema ini, banyak peluang yang terbuang sia-sia.
Beberapa peluang yang diperoleh Marcio Souza dan Rodrigo Santoni, Arif Ariyanto dkk justru gagal membuahkan gol. Pemain belakang tim besutan Kas Hartadi pun dinilai bermain taktis dan solid.
Kekokohan lini belakang dan kesolidan lini tengah Sriwijaya itu berpengaruh pada psikologis pemain Arema. Mereka frustasi, mudah kehilangan konsentrasi, sehingga tak bisa berkreasi.
Kondisi itu dimanfaatkan benar tim Sriwijaya. Banyak serangan yang dilakukan Laskar Wong Kito menjadi gol lewat Hilthon Morera dan Kayamba Gumbs. ''Ya, itu karena pemain panik. Tapi mereka sudah bermain maksimal dan bermain sesuai instruksi. Jika kalah ya itu tanggung jawab saya sebagai pelatih,'' jelasnya.
Karena itu, kata dia, ke depan banyak yang harus dibenahi di tim Arema. Terutama yang berkaitan dengan fisik dan psikologis pemain agar tidak merasa terbebani saat bertanding. Dengan begitu, dia optimistis Arema masih bisa bangkit dari keterpurukan yang dialami selama ini. (gk-41)
No comments:
Post a Comment