Menurut Irfan, PSSI pun tidak bisa sewenang-wenang begitu saja.
Pernyataan komisi disiplin PSSI Bernar Limbong yang akan menjatuhkan sanksi kepada klub peserta dan panitia penyelenggara turnamen pra musim Inter Island Cup (IIC) 2011, langsung disikapi tegas oleh manajemen Persiba Balikpapan.
Melalui sekretaris umum Persiba Irfan Taufiq, pernyataan Bernard Limbong tersebut salah sasaran. “Komdis seharusnya jangan asal bicara terkait sanksi atau apa pun itu jika hal tersebut bukan wewenangnya. Pemberian sanksi terkait IIC tersebut bukanlah wewenang Komdis. Jika memang harus diberi sanksi hal tersebut harus diputuskan oleh Exco atau pun kongres. Jadi kami nilai pernyataan komdis tersebut salah sasaran,” terang Irfan, Kamis (10/11) kemarin.
Melalui sekretaris umum Persiba Irfan Taufiq, pernyataan Bernard Limbong tersebut salah sasaran. “Komdis seharusnya jangan asal bicara terkait sanksi atau apa pun itu jika hal tersebut bukan wewenangnya. Pemberian sanksi terkait IIC tersebut bukanlah wewenang Komdis. Jika memang harus diberi sanksi hal tersebut harus diputuskan oleh Exco atau pun kongres. Jadi kami nilai pernyataan komdis tersebut salah sasaran,” terang Irfan, Kamis (10/11) kemarin.
“Wewenang Komdis untuk menjatuhkan sanksi tersebut sifatnya hanya kepada person saja,” timpalnya.
Sekalipun harus ada sanksi, PSSI pun tidak bisa sewenang-wenang begitu saja. “Karena harus diketahui klub-klub peserta IIC tersebut adalah voter (klub pemilik suara), jadi turnamen tersebut tidak bisa dipermasalahkan, dan tak bisa dijatuhi sanksi begitu saja,” ungkap Irfan.
Demikian pula dengan pernyataan Bernard Limbong yang menilai panitia IIC tak pernah memberikan konfirmasi kepada PSSI terkait turnamen tersebut.
“Kalau dibilang tak ada konfirmasi, itu salah. Seharusnya PSSI mengetahui, jauh-jauh hari PT Liga Indonesia telah mengirimkan surat pemberitahuan terkait penyelenggaraan IIC tersebut, hanya saja hingga turnamen bergulir belum ada jawaban PSSI,” tegas Irfan lagi.
Ya, berkaca pada hal tersebut memang semestinya, kata Irfan, klub peserta dan panitia penyelenggara IIC tidak pantas diberi sanksi mengingat klub peserta adalah pemilik suara sah di PSSI.
Sekalipun harus ada sanksi, PSSI pun tidak bisa sewenang-wenang begitu saja. “Karena harus diketahui klub-klub peserta IIC tersebut adalah voter (klub pemilik suara), jadi turnamen tersebut tidak bisa dipermasalahkan, dan tak bisa dijatuhi sanksi begitu saja,” ungkap Irfan.
Demikian pula dengan pernyataan Bernard Limbong yang menilai panitia IIC tak pernah memberikan konfirmasi kepada PSSI terkait turnamen tersebut.
“Kalau dibilang tak ada konfirmasi, itu salah. Seharusnya PSSI mengetahui, jauh-jauh hari PT Liga Indonesia telah mengirimkan surat pemberitahuan terkait penyelenggaraan IIC tersebut, hanya saja hingga turnamen bergulir belum ada jawaban PSSI,” tegas Irfan lagi.
Ya, berkaca pada hal tersebut memang semestinya, kata Irfan, klub peserta dan panitia penyelenggara IIC tidak pantas diberi sanksi mengingat klub peserta adalah pemilik suara sah di PSSI.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan turnamen pramusim IIC 2011 tersebut digagas oleh PT Liga Indonesia sebagai ajang pemanasan sebelum bergulirnya kompetisi Indonesian Super League (ISL) 2011/12 yang rencananya kick-off akan diawali pada 1 Desember mendatang.
Untuk IIC sendiri, yang diikuti sebanyak 12 klub saat ini telah memasuki babak semi-final yang akan berlangsung pada 25-26 November mendatang di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. (gk-24)
Untuk IIC sendiri, yang diikuti sebanyak 12 klub saat ini telah memasuki babak semi-final yang akan berlangsung pada 25-26 November mendatang di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. (gk-24)
No comments:
Post a Comment